Jangan Panik saat Penis Berubah? Begioni Ini Cara Mengatasinya Berikut Apa Itu  Anyang-anyangan Bikin Tak Nyaman Saat Pipis

Ilustrasi (Dok:Net)

 

JAKARTA (SURYA24.COM)- Seperti halnya manusia yang banyak berubah setelah menua. Penis pria juga akan berubah seiring usia. Lantas, apa yang terjadi saat pria mengalami perubahan penis dan adakah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya?

Melansir WebMD, fase perubahan pada penis dikendalikan oleh kadar hormon testosteron sesuai usia manusia. Tingkat testosteron memuncak pada usia remaja akhir hingga awal 20-an.

Dikutip dari cnnindonesia.com,  jumlah testosteron dalam tubuh mungkin akan sedikit menurun di usia akhir 20-an hingga 40-an. Namun, perubahan itu tidak signifikan.

"Konon, tidak ada perubahan spesifik pada penis secara keseluruhan dari waktu ke waktu," kata Denise Asafu-Adjei, MD, direktur kedokteran reproduksi pria dan asisten profesor urologi di Loyola Medicine di Chicago, dikutip dari Livestrong.

 

Perubahan pada penis merupakan sesuatu yang alami seiring menuanya usia seseorang dan itu tak bisa dihindari. Berikut ini beberapa hal yang akan terjadi saat penis pria mengalami perubahan dan sejumlah cara untuk mengatasinya.

1. Ereksi tak lagi kuat

Adjei mengatakan, jaringan penis berada dalam kondisi terbaik saat seseorang di usia muda.

"Penis elastis dan menghasilkan ereksi yang penuh dan kuat." katanya.

Menurut Adjei, penis bisa berubah seiring usia dan kebiasaan gaya hidup. Usia tidak bisa dikendalikan, tapi kebiasaan gaya hidup bisa Anda kendalikan.

Olahraga, pola makan yang sehat, menjaga berat badan yang sehat, menjaga kolesterol darah, dan tekanan darah dalam kisaran yang baik, membatasi alkohol dan menghindari merokok adalah semua kebiasaan sehat yang mendukung ereksi yang kuat.

Seberapa aktif seseorang secara seksual dapat memengaruhi usia penis. "Penis itu seperti otot - jika Anda tidak menggunakannya, Anda akan kehilangannya," kata Adjei. "Jika ada periode waktu di mana Anda tidak memiliki ereksi yang optimal, jaringan itu bisa sedikit mengeras dan tidak meregang sebaik saat Anda masih muda."

2. Risiko disfungsi ereksi meningkat

Disfungsi ereksi (DE) adalah kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi untuk seks, memengaruhi 30 juta pria, menurut American Urological Association.

Menurut penelitian Februari 2017 di Translational Andrology and Urology, usia meningkatkan risiko disfungsi ereksi seseorang. Saat Anda berusia 40-an, peluang Anda mengalami DE adalah 40 persen, yang meningkat 10 persen per dekade.

Penelitian di Sexual Medicine pada Maret 2019 menunjukkan bahwa seiring bertambahnya usia, Anda mungkin menjadi kurang aktif secara seksual, dengan tingkat penurunan dari 94 persen pria berusia 50-an menjadi 31 persen pria di atas usia 80 tahun.

3. Sensasi di penis menurun

Sensasi yang berkurang dapat terjadi jika Anda mengembangkan kondisi kronis seperti diabetes tipe 2, yang memengaruhi saraf dan pembuluh darah di seluruh tubuh Anda, termasuk penis Anda. Menurut CDC, Orang yang berusia di atas 45 tahun paling berisiko terkena diabetes tipe 2.

"Orang yang benar-benar sehat seharusnya tidak mengharapkan sensasi di penis berkurang seiring waktu," kata Adjei.

4. Terlihat lebih kecil

Mengutip WebMD, seiring usia, Anda mungkin memperhatikan bahwa ukuran penis tidak sebesar dulu. Ukuran sebenarnya mungkin tidak berubah sama sekali. Namun jika Anda memiliki lebih banyak lemak di tulang kemaluan tepat di atas penis Anda, area tersebut bisa melorot dan membuatnya terlihat lebih kecil.

5. Penis akan melengkung

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) mengungkap bahwa penyakit Peyronie atau penis melengkung terjadi ketika jaringan parut terbentuk di bawah kulit penis, menyebabkan tikungan baru saat ereksi, yang juga bisa menyakitkan.

Namun, dikutip Men's Health saat ini obat-obatan suntik membantu melepaskan akumulasi plak yang menahan jaringan parut yang menahan penis Anda di lekukan itu.

Perubahan penis merupakan hal yang tidak bisa dihindari oleh pria seiring bertambahnya usia. Meski demikian, ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan penis selama bertahun-tahun, termasuk tetap aktif secara seksual dan menjalani kehidupan yang sehat untuk jantung.

Sensasi yang Tak Nyaman Saat Pipis

Kamu pernah merasa sakit dan kantung kemih terasa ingin pipis tapi tak bisa kencing? Bisa jadi Anda mengalami anyang-anyangan. Dokter menyarankan untuk menangani anyang-anyangan sesuai penyebabnya.

Baru-baru ini viral pembalut anyang-anyangan atau pembalut khusus urin. Memangnya anyang-anyangan sampai butuh pembalut?

"Biasanya pembalut urin ini digunakan untuk orang yang mengalami gejala anyang-anyangan yang menimbulkan ngompol," ujar Andika Afriansyah, dokter spesialis urologi pada CNNIndonesia.com, Selasa (13/6).

Andika menjelaskan anyang-anyangan merupakan rasa tidak nyaman saat kencing atau sesudah kencing. Rasa tidak nyaman bisa berupa rasa sakit saat mengeluarkan urin, rasa tidak tuntas setelah kencing atau rasa tersumbat saat kencing.

Dalam dunia urologi, anyang-anyangan disebut gejala saluran kemih bagian bawah atau lower urinary tract symptoms (LUTS).

Penyebab anyang-anyangan

Penyebab anyang-anyangan sangat beragam antara lain sebagai berikut.

1. Infeksi saluran kemih, kondisi infeksi akibat kuman menyerang kandung kemih.

2. Terdapat batu pada saluran kemih

3. Sumbatan di saluran kemih akibat pembesaran prostat (pada laki-laki), saluran kemih mengecil akibat infeksi berulang.

"Tetapi umumnya anyang-anyangan paling sering disebabkan oleh infeksi saluran kencing," imbuhnya.

Karena umumnya disebabkan infeksi saluran kemih, perlu ada penanganan terhadap infeksi saluran kemih. Anda direkomendasikan ke dokter dan biasanya akan diberikan obat antibiotik dan antiradang.

Kemudian penanganan di rumah bisa dengan minum air putih di atas 2 liter per hari dan tidak membiasakan diri menahan kencing.***